Wednesday, January 14, 2004

Halo, ini Tony Blair ...

Bila pada Selasa pagi kemarin ada sesuatu yang terlewatkan dalam ritme kehidupan saya, mungkin saja adalah Tony Blair (perdana menteri Inggris) membawakan acara menjawab telepon pendengar (phone in programme) di stasiun radio di London, LBC. Saya baru tahu, Blair menjadi pembawa cara radio ketika sopir taksi hari ini memberitahukan hal tersebut.

"Sayang ya, kita tak mendengarnya," ujar Harry, sopir taksi langganan yang bisa mengantar-jemput ke kantor. Tapi kekecewaan saya sedikit terobati ketika saya melihat laporannya di BBC World dan membacanya di situs berita BBC. "Hi, I'am Tony Blair and you are listening to The Big Conversation on LBC 97.3 - the happening station." Begitu kira-kira kalimat pembuka Blair.

Dalam acara ini, Blair menjawab pertanyaan pendengar mulai dari masalah biaya kuliah (yang tengah ramai di Inggris), tunjangan pensiun, hak-hak untuk bapak, pencari suaka, dan juga masalah-masalah dunia.

Yang membuat saya tersenyum adalah ketika Blair membaca namanya sendiri. Agar anda tahu apa yang terjadi, saya gambarkan sedikit situasinya. Pembawa acara radio biasanya menghadapi layar komputer yang memajang skrip yang harus ia baca.

Blair juga harus membaca skrip ini. "Oke, sekarang kita dengar pertanyaan Steve di Sidcup," kata Blair. Sebelum membaca skrip ini, di layar komputer tertulis : Steve, di Sidcup. Setelah beberapa lama Blair mengatakan, "Oke, sekarang kita dengar pendapat Tony. E, er, er, oh, ini nama saya ternyata." Oops.

Ia juga salah memencet tombol, yang membuat pembicaraan telepon seorang pendengar terputus. Tapi terlepas dari blunder kecil seperti ini, banyak pihak yang memuji langkah Blair. Ia adalah PM aktif pertama yang membawakan acara tanya jawab telepon di radio.

Para analis mengatakan, selain mendekatkan dengan para pemilih, Blair berkesempatan untuk mendengarkan berbagai pendapat rakyat mengenai kebijakan yang tengah ia terapkan, atau kebijakan yang akan ia terapkan nanti (manifesto).

Tiba-tiba saya membayangkan, ah seandainya ada petinggi pemerintah membawakan acara tanya-jawab di radio di Jakarta...
(foto : www.bbc.co.uk)

No comments: