Tuesday, September 21, 2004

Seperti apa wajahnya?

Suasana hari-hari belakangan ini, persis saya alami sekitar empat tahun lalu. Ketika itu, saya dan Rani sedang menantikan kehadiran Kirana. Dokter mengatakan, Kirana kemungkinan lahir pekan awal Oktober.

Kami siapkan semuanya, mulai dari tas berisi perlengkapan bayi, buku kehamilan, sampai nomor telepon taksi 24 jam. Agak tenang, karena saat itu ibu Rani berada di tengah-tengah kami. Jadi, kalaupun saya tugas malam, hati agak tenanglah.

Kirana lahir seminggu lebih lambat. Prosesnya normal meski memakan waktu agak lama. Saya datang dari keluarga besar, dan setahu saya, ibunda saya biasanya melahirkan di waktu fajar. Saya hanya tahu, ketika bangun pada suatu pagi, saya mempunyai adik baru. Itu berlangsung selama tiga kali.

Proses kelahiran Kirana membuat saya menjadi tahu persis, bagaimana perjuangan seorang ibu ketika melahirkan anaknya. Saya berada di samping Rani ketika ia melahirkan Kirana. Rani tidak sadar, tangannya memegang erat-erat lengan saya. Setelah Kirana lahir, dan semuanya tenang dan selamat, ia melihat lengan saya membiru.

Salah satu pertanyaan yang ada di kepala saya ketika itu adalah : bagaimana kira-kira wajah bayi yang akan lahir. Dan pertanyaan ini kembali muncul di kepala saya pekan-pekan terakhir ini. Seperti apa kira-kira wajah adik Kirana nanti?