Tuesday, December 30, 2003

Hujan

Senin kemarin, langit London kembali abu-abu, sama sekali tak terlihat warna birunya. Sedari pagi, matahari seperti tak beranjak dari timur. Hari nyaris gelap. Hujan tak berhenti sejak pagi. Meski tidak deras, air seakan tumpah merata. Butir-butir air turun pelan di jendela kaca. It was a dull day. Really a dull day.

Tiba-tiba saya teringat dengan sopir taksi yang mengantar ke tempat kerja tanggal 26 Desember lalu. "Apa yang akan anda kerjakan bila hari mendung, hujan, dan gelap seperti ini," katanya sambil mengunyah apel. Matanya tertuju ke kaca depan, yang basah karena guyuran hujan.

Saya menjawab dalam hati : ya tinggal di rumah, duduk di sofa, berselimut tebal, menyeruput teh atau kopi susu panas, sambil menonton tv. Sang sopir lantas mengaku ia sangat suka menonton tivi dan acara kesukaannya adalah sinetron berjudul Eastender.

Hujan, dingin, dan angin kencang adalah warna pasti musim dingin di London. Keadaan ini hampir bisa ditemui setiap hari. Pemandangan sedikit beranjak lain, ketika memasuki Januari nanti. Salju biasanya turun di awal Januari.

Di winter seperti ini, saya memang lebih sering di rumah. Seperti Senin kemarin itu. Niat untuk keluar untuk sekedar membeli majalah saya urungkan. Saya lebih memilih bermain dengan Kirana. "Kirana, ayo ambil bola di bawah kursi." Kirana pun berlari mengambil bola dan melemparkannya ke depan tv. Hujan. Oh dear...
(foto:www.bbc.co.uk)

No comments: