Monday, February 16, 2004

Sehari tanpa Kirana

Selama sekitar setengah bulan saya berada di rumah. Selama kurun itu pula "jam main" saya dengan Kirana meningkat tajam. Dari bangun pagi sampai tidur lagi, Kirana ada di depan mata. Hal yang tak terjadi kalau saya masuk kerja. Jadwal kerja kadang membuat saya tidak "ketemu" dengan Kirana. Saya pergi ketika Kirana masih tertidur dan pulang ketika ia sudah tidur.

Itu tidak sering terjadi. Hanya sesekali saja. Yang biasa terjadi adalah pagi saya bisa ketemu dan petangnya juga masih sempat bertemu. Dalam keadaan seperti ini, saya masih punya waktu menemaninya makan malam, main sebentar, menggosok gigi, menyiapkan susu hangat, dan mengantarnya tidur.

Ketika saya berangkat kerja tadi pagi, saya sempat kuatir Kirana akan mencari-cari saya. Ketika berada di kantor, saya juga merasakan sempat muncul "keinginan untuk bermain" dengan Kirana. Saya menilpon mummy-nya. Dia bilang Kirana baik-baik saja dan tidak mencari-cari saya.

Pukul 16.47 saya tiba di rumah. Saya membuka pintu pelan-pelan. Dari ruang tamu terdengar suara khas Pingu, film tentang penguin kecil yang lucu. Saya baru saja meletakkan tas punggung di tangga di dekat rak sepatu, ketika Kirana tahu saya pulang.

Ia langsung berlari dan memeluk saya. "Hallo, Ayah," teriak Kirana dengan mata berbinar-binar. Ia mencium pipi kiri saya. "Did you miss me?" saya bertanya sambil menggendongnya ke ruang tamu. "Yes," jawabnya sambil terus menggelayut.

Saya menggelitik perutnya. "Oh, you're tickling me," kata Kirana. Ia tertawa terpingkal-pingkal. Mendengar tawanya, penat sehabis kerja pun hilang...

No comments: