Sehari tanpa Kirana
Selama sekitar setengah bulan saya berada di rumah. Selama kurun itu pula "jam main" saya dengan Kirana meningkat tajam. Dari bangun pagi sampai tidur lagi, Kirana ada di depan mata. Hal yang tak terjadi kalau saya masuk kerja. Jadwal kerja kadang membuat saya tidak "ketemu" dengan Kirana. Saya pergi ketika Kirana masih tertidur dan pulang ketika ia sudah tidur.
Itu tidak sering terjadi. Hanya sesekali saja. Yang biasa terjadi adalah pagi saya bisa ketemu dan petangnya juga masih sempat bertemu. Dalam keadaan seperti ini, saya masih punya waktu menemaninya makan malam, main sebentar, menggosok gigi, menyiapkan susu hangat, dan mengantarnya tidur.
Ketika saya berangkat kerja tadi pagi, saya sempat kuatir Kirana akan mencari-cari saya. Ketika berada di kantor, saya juga merasakan sempat muncul "keinginan untuk bermain" dengan Kirana. Saya menilpon mummy-nya. Dia bilang Kirana baik-baik saja dan tidak mencari-cari saya.
Pukul 16.47 saya tiba di rumah. Saya membuka pintu pelan-pelan. Dari ruang tamu terdengar suara khas Pingu, film tentang penguin kecil yang lucu. Saya baru saja meletakkan tas punggung di tangga di dekat rak sepatu, ketika Kirana tahu saya pulang.
Ia langsung berlari dan memeluk saya. "Hallo, Ayah," teriak Kirana dengan mata berbinar-binar. Ia mencium pipi kiri saya. "Did you miss me?" saya bertanya sambil menggendongnya ke ruang tamu. "Yes," jawabnya sambil terus menggelayut.
Saya menggelitik perutnya. "Oh, you're tickling me," kata Kirana. Ia tertawa terpingkal-pingkal. Mendengar tawanya, penat sehabis kerja pun hilang...
Monday, February 16, 2004
Sunday, February 15, 2004
Ucapan di receipt belanja
Saya jarang berbelanja di hari Minggu. Apalagi Minggu pagi. Alasannya sederhana, saya masuk kerja. Kebetulan hari ini saya masih libur dan harus keluar rumah untuk membeli tiket kereta mingguan. Begitu masuk Safeway, supermarket terdekat dari rumah, sama melihat para pembelanja sibuk mencari barang atau item yang diinginkan.
Seorang ibu muda berjalan agak tergegas melewati saya. Hmm, harum. Seorang bapak yang usianya terlihat sekitar 30-an, yang berdiri di samping saya, di dekat rak-rak buku dan majalah juga menerbitkan aroma yang kurang lebih sama. Mungkin, orang punya banyak waktu di akhir pekan seperti ini untuk berendam di bath tub, sehingga mereka terlihat segar. Mungkin.
Saya tak berlama-lama di Safeway. Di luar langit mendung. Matahari tak terlihat. Saya tak ingin pulang kehujanan. Begitu mengambil The Sunday Times saya menuju kasir. Beberapa orang di belakang saya tampak membeli beberapa koran. Ada yang beli The Observer, The Mail on Sunday, Sunday Mirror, The Independent on Sunday, dan The News of the World.
Di kasir, ada sekitar lima orang antri. Di depan saya, seorang bapak menenteng botol pewangi pakaian, di depannya seorang ibu yang saya taksir berusia di atas 50 membeli susu dan roti tawar. Di depannya lagi seorang pria menenteng The Mail on Sunday. Di depannya lagi seorang wanita membeli empat pak corn flake. Dan di depannya lagi, seorang wanita muda membeli CD berisi 10 lagu cinta terbaik dan satu set karaoke system. Wajahnya tampak sumringah. Di ujung kasir, seorang pria, mungkin pasangan wanita ini, tengah menanti. Di jarinya tergenggam kartu warna merah muda.
Dan akhirnya tiba giliran saya untuk membayar. Saya melirik receipt belanja. Hal yang jarang saya lakukan. Di bagian atas tertera ... happy valentines day. Saya langsung ingat, Sabtu kemarin adalah 14 Februari.
Saya jarang berbelanja di hari Minggu. Apalagi Minggu pagi. Alasannya sederhana, saya masuk kerja. Kebetulan hari ini saya masih libur dan harus keluar rumah untuk membeli tiket kereta mingguan. Begitu masuk Safeway, supermarket terdekat dari rumah, sama melihat para pembelanja sibuk mencari barang atau item yang diinginkan.
Seorang ibu muda berjalan agak tergegas melewati saya. Hmm, harum. Seorang bapak yang usianya terlihat sekitar 30-an, yang berdiri di samping saya, di dekat rak-rak buku dan majalah juga menerbitkan aroma yang kurang lebih sama. Mungkin, orang punya banyak waktu di akhir pekan seperti ini untuk berendam di bath tub, sehingga mereka terlihat segar. Mungkin.
Saya tak berlama-lama di Safeway. Di luar langit mendung. Matahari tak terlihat. Saya tak ingin pulang kehujanan. Begitu mengambil The Sunday Times saya menuju kasir. Beberapa orang di belakang saya tampak membeli beberapa koran. Ada yang beli The Observer, The Mail on Sunday, Sunday Mirror, The Independent on Sunday, dan The News of the World.
Di kasir, ada sekitar lima orang antri. Di depan saya, seorang bapak menenteng botol pewangi pakaian, di depannya seorang ibu yang saya taksir berusia di atas 50 membeli susu dan roti tawar. Di depannya lagi seorang pria menenteng The Mail on Sunday. Di depannya lagi seorang wanita membeli empat pak corn flake. Dan di depannya lagi, seorang wanita muda membeli CD berisi 10 lagu cinta terbaik dan satu set karaoke system. Wajahnya tampak sumringah. Di ujung kasir, seorang pria, mungkin pasangan wanita ini, tengah menanti. Di jarinya tergenggam kartu warna merah muda.
Dan akhirnya tiba giliran saya untuk membayar. Saya melirik receipt belanja. Hal yang jarang saya lakukan. Di bagian atas tertera ... happy valentines day. Saya langsung ingat, Sabtu kemarin adalah 14 Februari.
Iseng-iseng saja
Terinspirasi blog Vero, iseng-iseng saya ikut quiz online. Just for fun di hari Minggu seperti ini. Mau tahu hasilnya? Nah, ini dia :
Masa iya sih? You give your love and friendship unconditionaly? Ah yang bener. Ya, namanya juga quiz....
Terinspirasi blog Vero, iseng-iseng saya ikut quiz online. Just for fun di hari Minggu seperti ini. Mau tahu hasilnya? Nah, ini dia :
|
Masa iya sih? You give your love and friendship unconditionaly? Ah yang bener. Ya, namanya juga quiz....
Thursday, February 12, 2004
What did Kirana do today?
1. Ke nursery
2. Ikut mummy belanja di Safeway
3. Menggambar bunga, donat, dan ladybird
4. Bikin party hat
5. Menonton Cebeebies
6. Main sama ayah
7. Pura-pura jadi magician
8. Story time sama mummy (The English Roses dan Dear Zoo)
9. Gosok gigi
10. Minta susu (rasa strawberry)
11. Say good night to mummy and ayah
12. Tidur (night, night sayang. baca bismillah dan berdoa ya...)
1. Ke nursery
2. Ikut mummy belanja di Safeway
3. Menggambar bunga, donat, dan ladybird
4. Bikin party hat
5. Menonton Cebeebies
6. Main sama ayah
7. Pura-pura jadi magician
8. Story time sama mummy (The English Roses dan Dear Zoo)
9. Gosok gigi
10. Minta susu (rasa strawberry)
11. Say good night to mummy and ayah
12. Tidur (night, night sayang. baca bismillah dan berdoa ya...)
Saturday, February 07, 2004
Aroma Sabtu pagi
Sabtu pagi. 10.19. Matahari sudah meninggalkan tempat tidurnya. Sinarnya terang, cerah, dan menghangatkan. Sinarnya menembus kaca-kaca rumah yang kusam terkena terpaan hujan, salju dan angin musim dingin. Angin semilir menggoyang pelan tirai perak yang menggantung.
Rani di dapur. Tangannya sibuk bergerak meramu aneka bumbu yang ada di toples-toples kecil. Angin menerbangkan aroma bacem kaki ayam dan kambing guling. Kirana? Ia sibuk bermain di ruang tamu bersama dengan Ellie sang gajah dan Teddy si beruang coklat.
Di ruang belakang, sambil membersihkan kaca di pintu, bau kambing guling semakin menggoda. Saya tak kuat. Akhirnya saya tinggalkan lap dan pembersih, dan bergegas ke ruang makan ...
Sabtu pagi. 10.19. Matahari sudah meninggalkan tempat tidurnya. Sinarnya terang, cerah, dan menghangatkan. Sinarnya menembus kaca-kaca rumah yang kusam terkena terpaan hujan, salju dan angin musim dingin. Angin semilir menggoyang pelan tirai perak yang menggantung.
Rani di dapur. Tangannya sibuk bergerak meramu aneka bumbu yang ada di toples-toples kecil. Angin menerbangkan aroma bacem kaki ayam dan kambing guling. Kirana? Ia sibuk bermain di ruang tamu bersama dengan Ellie sang gajah dan Teddy si beruang coklat.
Di ruang belakang, sambil membersihkan kaca di pintu, bau kambing guling semakin menggoda. Saya tak kuat. Akhirnya saya tinggalkan lap dan pembersih, dan bergegas ke ruang makan ...
Friday, February 06, 2004
Bau tempe mendoan
Sudah beberapa hari saya tidak mengejar kereta di Abbey Wood. Sudah beberapa hari pula saya tidak menghirup aroma kopi dan roti bakar di kedai-kedai kecil di Charing Cross Station. Sampai pertengahan Februari saya ada di rumah, menghabiskan cuti tahun lalu yang belum sempat terambil.
Jadwal baru saya adalah bangun pukul 07.30 pagi. Di London, di musim dingin seperti ini, jam-jam segitu tergolong masih gelap. Matahari biasanya muncul sekitar jam 07.45-an. Kirana bangun lebih awal. Biasanya jam 07.00 dia sudah bangun.
"Ritual" selanjutnya adalah mengganti baju Kirana, bikin susu hangat (dicampur Nesquik rasa pisang atau strawberry), dan bikin toast dengan olesan cokat dan peanut butter. Ini adalah sarapan Kirana. Setelah itu mengantar Kirana ke nursery, mampir ke Safeway membeli kebutuhan dapur dan koran.
Jam 09.10 sampai kembali di rumah, sarapan, baca koran, memberesi dapur, ruang tamu dan mengecek email. Rani sudah turun ke bawah, dan duduk di sofa di ruang tamu. Bila dia tidak melakukan sesuatu, saya langsung paham, pusingnya pasti sedang parah. Soalnya, bila badannya enak, ia akan berada di dapur dan bikin sesuatu. Seperti kemarin. Dia bikin martabak ayam dan sayur asem.
Hari ini, ia tidak masak dan hanya minta dibuatkan telur ceplok. Kalau itu, minta berapa kalipun tak masalah. Yang jadi masalah adalah kalau tiba-tiba ia minta tempe mendoan ala Purwokerto. Seperti yang baru saja ia katakan beberapa menit yang lalu. "Ayah, kok mummy mencium ada bau goreng-gorengan Purwokerto, ya? Mummy mencium ada bau mendoan lho....," kata Rani.
Sudah beberapa hari saya tidak mengejar kereta di Abbey Wood. Sudah beberapa hari pula saya tidak menghirup aroma kopi dan roti bakar di kedai-kedai kecil di Charing Cross Station. Sampai pertengahan Februari saya ada di rumah, menghabiskan cuti tahun lalu yang belum sempat terambil.
Jadwal baru saya adalah bangun pukul 07.30 pagi. Di London, di musim dingin seperti ini, jam-jam segitu tergolong masih gelap. Matahari biasanya muncul sekitar jam 07.45-an. Kirana bangun lebih awal. Biasanya jam 07.00 dia sudah bangun.
"Ritual" selanjutnya adalah mengganti baju Kirana, bikin susu hangat (dicampur Nesquik rasa pisang atau strawberry), dan bikin toast dengan olesan cokat dan peanut butter. Ini adalah sarapan Kirana. Setelah itu mengantar Kirana ke nursery, mampir ke Safeway membeli kebutuhan dapur dan koran.
Jam 09.10 sampai kembali di rumah, sarapan, baca koran, memberesi dapur, ruang tamu dan mengecek email. Rani sudah turun ke bawah, dan duduk di sofa di ruang tamu. Bila dia tidak melakukan sesuatu, saya langsung paham, pusingnya pasti sedang parah. Soalnya, bila badannya enak, ia akan berada di dapur dan bikin sesuatu. Seperti kemarin. Dia bikin martabak ayam dan sayur asem.
Hari ini, ia tidak masak dan hanya minta dibuatkan telur ceplok. Kalau itu, minta berapa kalipun tak masalah. Yang jadi masalah adalah kalau tiba-tiba ia minta tempe mendoan ala Purwokerto. Seperti yang baru saja ia katakan beberapa menit yang lalu. "Ayah, kok mummy mencium ada bau goreng-gorengan Purwokerto, ya? Mummy mencium ada bau mendoan lho....," kata Rani.